Pernalaran Induktif



Pernalaran induktif adalah cara berfikir dengan menarik simpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus.  Pernalaran induktif adalah proses yang berpangkal dari peristiwa yang khusus yang dihasilkan berdasarkan hasil pengamatan empirik dan menghasilkan suatu simpulan atau pengetahuan yang bersifat umum.
Contoh Pernalaran Induktif :
Kucing punya mata.
Kerbau punya mata.
Anjing punya mata.
Simpulan : Semua hewan punya mata.

Jenis-jenis Pernalaran Induktif :
1.      Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran dengan cara menarik simpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Generalisasi merupakan proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju simpulan umum.
Contoh Generalisasi :
Ali Syakieb adalah bintang film dan ia berwajah tampan.
Rifky Balweel adalah bintang film dan ia berwajah tampan.
Generalisasi : Semua bintang film berwajah tampan.

Macam-macam Generalisasi :
a.      Generalisasi Sempurna
Generalisasi sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan penyelidikan.
Contoh : sensus penduduk
b.      Generalisasi Tidak Sempurna
Generalisasi tidak sempurna adalah generalisasi dimana simpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Generalisasi ini dapat menghasilkan kebenaran bila melalui pengujian yang benar.
Contoh : Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantaloon.


2.      Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Hubungan kausal (kausalitas) adalah hubungan keterkaitan atau ketergantungan dari dua realitas, konsep, gagasan, ide, atau permasalahan.
Contoh Hubungan Kausal :
Ketika pulang dari pasar, Ibu Rita melihat tanah di halamannya becek, ibu langsung menyimpulkan bahwa pakaian di jemuran yang berada di belakang rumahnya pasti basah.

Macam-macam Hubungan Kausal :
a.      Sebab-akibat
Sebab-akibat ini berpola A menyebabkan B, C, dan seterusnya. sehingga efek dari suatu peristiwa yang dianggap penyebab kadang-kadang lebih dari satu.
Contoh : Penebangan liar di hutan mengakibatkan tanah longsor.
b.      Akibat-sebab
Peristiwa sebab merupakan simpulan.
Contoh : Sari juara kelas disebabkan dia rajin belajar.
c.       Akibat-akibat
Akibat-akibat adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa akibat langsung disimpulkan pada suatu akibat yang lain.
Contoh : Randy mengalami kecelakaan di jalan raya. Akibat dari kecelakaan tersebut, Randy mengalami patah kaki dan harus dirawat di rumah sakit.

3.      Analogi
Analogi adalah salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Analogi adalah cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang memiliki sifat yang sama.
Contoh Analogi :
Untuk menjadi seorang pemain bola yang profesional atau berprestasi dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Begitu juga dengan seorang dokter untuk dapat menjadi dokter yang profesional dibutuhkan pembelajaran atau penelitian yang rajin dan ulet. Oleh karena itu untuk menjadi seorang pemain bola maupun seorang dokter diperlukan latian atau pembelajaran.

Macam-macam Analogi :
a.      Analogi Induktif
Analogi induktif adalah analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik simpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua.
Contoh : Tim sepakbola Indonesia mampu masuk ke babak final karena berlatih setiap hari. Maka tim sepakbola Indonesia akan masuk babak final jika berlatih setiap hari.
b.      Analagi Deklaratif
Analogi deklaratif adalah metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.
Contoh : Metode pengajaran yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa haruslah memiliki waktu yang efektif. Pemberian materi kepada mahasiswa sebaiknya sesuai dengan kapasitas. Sama halnya dengan ember yang terus menerus diisi air, pada akhirnya akan tumpah juga.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran 06.57, 5 Januari 2012. 

Sarah Syahriyani (26211614)
3EB01

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Boneka dari Kertas

Drama Kesehatan

Judul Jurnal (Referensi Skripsi)