Tragedi Ambruknya Jembatan di Kampus D

Pada hari itu adalah hari Selasa tanggal 24 Desember 2013. Saat itu ada acara 3S pada pukul 13.00. Sebelum 3S (Sharing Skripsi Syariah) , aku, Liza, Putek, dan Desi mau makan siang di Pocin. Kami melewati jembatan di kampus D. Seperti biasa, kalau aku melewati jembatan itu, aku selalu lihat ke bawah karena jalanannya itu sempit dan sebelah jembatan adalah sungai (kali). Di tengah jembatan aku melihat retakan di jembatan sudah ditambal. Bagus dong kalau sudah ditambal, jadi tidak membahayakan orang yang lewat jembatan itu

Setelah makan siang, aku ikut 3S, lalu ikut evaluasi dan kemudian aku mau pulang setelah maghrib. Sebelum pulang, aku sholat maghrib dulu. Aku pulang bersama Puti dan Kak Icha. Puti mengajak kita untuk naik kereta karena khawatir jalanan akan macet, maklum hari ini adalah Christmast Eve. Kalau mau naik kereta, kita harus melewati jembatan menuju Stasiun Pocin. Posisinya itu adalah Puti di paling depan, belakangnya Kak Icha, dan aku paling terakhir. Saat melewati jembatan itu, terasa biasa saja. Tidak ada hal yang aneh sama sekali. Tetapi tiba-tiba aku dikagetkan oleh seseorang laki-laki. Laki-laki itu bicara cukup keras, tetapi aku tidak terlalu jelas dia bicara apa. Puti langsung bertanya kepadaku, "Sar, orang tadi ngomong sama siapa ya? Dia ngomong apa sih?". Lalu aku menjawab, "Aku ga tau Put, dia ngomongnya ga jelas.". Kak Icha ikut bicara, "Dia bilang : jembatannya mau roboh, jembatannya mau roboh". Karena tadi siang aku baru lewat darisana, jadi aku kira orang itu hanya bercanda. Lalu kami terus berjalan. Tiba-tiba di tengah jembatan aku melihat ada retakan, retakannya itu lebih besar dari biasanya. Aku heran sekali, padahal tadi siang retakan itu sudah ditambal. Kami fikir tidak akan terjadi apa-apa maka kami terus melanjutkan perjalanan. Tetapi semakin lama kami melewati jembatan itu, seperti ada sesuatu yang bergerak. Kak Icha berkata, "Dek, jembatannya goyang, jembatannya goyang. Baca doa, baca doa dek." Kami melewati jembatan itu perlahan-lahan, kaki kiri berpijak di jembatan dekat pagar, kaki kanan berpijak di jembatan. Tiba-tiba ada suara batu yang jatuh ke kali. Tidak lama kemudian, ada batu yang jatuh lagi. Karena kami mendengar ada suara batu yang jatuh berkali-kali, sontak Kak Icha berlari. Berhubung aku ada di belakang Kak Icha, aku jadi ikut lari. Semakin lama jembatan semakin goyang. Dan ketika kami sampai di perbatasan jembatan, jembatan itu ambruk. Jembatan itu ambruk terbelah menjadi 2 bagian. Entah mengapa itu terlihat sangat rapi terbelahnya. Ketika aku sampai di perbatasan, jembatan itu ambruk layaknya jembatan yang ambruk di film "Final Destination". Robohnya itu seperti efek domino, menjalar dengan sangat cepat. Saat jembatan tersebut jatuh, aku melihat ada seorang wanita berkerudung hijau yang jatuh terperosok di antara jembatan yang roboh itu. Karena panik sekali, khawatir jembatan itu terus roboh hingga ujung, maka kami langsung lari hingga ujung jembatan dekat pangkalan tukang ojek. Kami bingung ingin menolong orang itu atau menyelamatkan diri. Karena masih shock, kami diam sebentar di pangkalan ojek itu untuk menenangkan diri. Ya Allah terima kasih telah melindungi kami. Telat sedikit saja, aku bisa terperosok tadi. Tadi itu benar-benar di belakang aku yang jatuh itu. Di pangkalan ojek di ujung jembatan, kami bertemu dengan seorang ibu muda. Ibu itu berkata, "Untung aja tadi saya tidak jadi lewat jembatan. Saya sempat ragu dan ada feeling jembatannya mau roboh karena ada yang bilang jembatannya mau roboh. Makanya dengar itu saya jadi mikir lagi mau lewat situ atau engga, saya diem dulu. Ga lama jembatannya ambruk. Untung saya ga jadi lewat situ. Kalau saya lewat jadi gimana? Mana saya lagi hamil."

Lalu ada bapak-bapak yang bilang, "Itu lagi pasang paku bumi ga pake perhitungan, tanggung jawab tuh g*nd*r." Dengar ada yang bilang seperti itu, kami hanya terdiam. Kejadian ini terjadi karena di samping jembatan sedang ada pembangunan gedung baru. Pada hari itu memang ada alat berat yang sedang bekerja disana. Mungkin tregedi ini benar terjadi karna ada pemasangan paku bumi yang membuat jembatan retak dan berakhir dengan roboh ke kali. Alhamdulillah di antara kami bertiga tidak ada yang terluka, kami semua selamat. Terima kasih ya Allah.

Kondisi Jembatan Kampus D

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Boneka dari Kertas

Drama Kesehatan

Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk