Pengalaman Ikut Lomba Pajak
Melanjutkan
postingan sebelumnya, kali ini saya akan menceritakan mengenai pengalaman
mengikuti lomba pajak. Rangkaian acara lomba dari tanggal
18-20 November (hari Selasa – Kamis). Oke check this out...
Pada
awalnya saya diajak oleh Tanti untuk mengikuti lomba pajak yang diselenggarakan
oleh sebuah universitas di Jakarta. Lombanya per tim yang anggotanya 3 orang. Sebelumnya
saya belajar pajak dari kuliah saja, itupun tidak terlalu intensif. Ketika saya
diajak, saya masih bingung mau ikut atau tidak, karena saya tidak ‘jago’ pajak.
Tapi dicoba saja deh. Kemudian saya tanya ke Tanti, kita sama siapa lagi?
Akhirnya ditambah Selly. Jadilah kita bertiga daftar. Ga langsung daftar sih,
kita bertiga agak ragu untuk ikut. Kita baca-baca dulu persyaratan dan teknis
pelaksanaan, kita email panitianya juga. Untuk mendaftar kami harus mengisi
form yang disediakan. Disana ada nama pembimbing. Kami bingung mau isi siapa.
Kemudian kami ingat, Kak Irul kan pernah ngajarin pajak saat temilreg, jadinya
kami menghubungi ka Irul untuk mengajari dan membimbing kami untuk mengikuti
lomba pajak ini. Kami sudah pinjam beberapa catatan ka Irul, pinjam buku ka
Ikhsan juga untuk belajar. Tapi kami belum berkesempatan untuk belajar langsung
dengan ka Irul karena kami sama-sama sibuk. Cie elah sok sibuk bener ya
hahaha...
Kami
mencoba belajar sendiri, masing-masing saja. Hingga akhirnya sudah H-2 kami
belum belajar langsung dengan ka Irul. Tadinya kami ingin belajar bertiga untuk
mempersiapkannya, tetapi ada yang berhalangan. Akhirnya kami memutuskan untuk
belajar lewat whatsapp, tetapi ga jadi juga. Ya ampun ga jodoh banget belajar
barengnya. Kami belajar masing-masing, dari catatan yang pernah dipelajari
sebelumnya, dari materi yang katanya diperlombakan, searching-searching di
internet juga.
Sebelum
pelaksanaan lomba, H-1 nya ada technical meeting. Saya tidak bisa datang karena
ada kuliah, makanya yang datang Selly dan Tanti. Mereka berdua kesana naik
motor masing-masing, sekalian survey tempat dan jalan. Kami belum ada yang tahu
persis letak kampusnya. Kemudian setelah technical meeting, mereka berdua
memberi tahu teknis perlombaannya ke saya melalui grup whatsapp.
Di
tanggal 18 November, kami berangkat lomba pagi jam 06.00 karena registrasi ulang
jam 08.00. Berhubung kemarin sudah survey, makanya kami sudah hitung-hitung
waktu perjalanan. Saya dibonceng oleh Tanti. Selly naik motor sendiri. Kami
janjian di halte tajung barat. Kami jalan beriringan, jalanan cukup macet di
daerah Pasar Minggu menuju Pancoran.
Perjalanan mulus, tidak nyasar. Tapi saat di Citraland kami terpisah,
Tanti salah lewat, kami muter-muter jalan. Kemudian kami nanya ke orang yang
ada disana, kami ditunjukkan ke kampus Trisakti tapi bukan itu tempat lombanya.
Saya dan Tanti salah masuk kampus, Selly sudah sampai parkiran ternyata.
Kemudian kami keluar dan mencari jalan lagi, melewati jalan yang sebelumnya
sudah dilewati. Lalu ada lampu merah, tidak lama kemudian lampu hijau, jalanan
berupa perempatan, ada yang belok ke kanan, ada pula yang lurus. Tadinya saya
bingung, kita kemana nih? Kemudian Tanti mengikuti mobil yang ada di depan
untuk jalan lurus. Lama kelamaan ada perasaan tidak enak, kok jalanannya sepi
dan mobil semua, kok tidak ada motor sama sekali. Kemudia Tanti menepi dan
bilang ke saya, ini kita di tol ya? Gimana dong Sar, kita salah jalan lagi,
masuk tol pula. Kita keluarnya gimana ini? Tanti keliatannya udah mau nangis.
Kemudian saya menenangkan. Hah iya Tan? Ya udah kita puter balik aja, mumpung
sepi nih. Tanti bilang, gue takuut, terus say bilang, ayoo mumpung sepi. Terus
Tanti jalan ke depan sebentar dan ketemu pedagang asongan bilang puter balik
puter balik. Ya udah kami puter balik dan ada jalan ke arah balik juga. Tanti
langsung tancap gas. Wow pengalaman yang tak terlupakan, sampai masuk tol
karena Tanti lupa jalan kesana. Pakai GPS juga tidak banyak membantu. Selly
sudah telpon terus, nanyain kita dimana? Akhirnya kita sampai juga ke kampusnya
dengan selamat dan pas banget jam 08.00. Seharusnya kita sudah sampai jam
07.30, tapi karena nyasar jadinya pas banget. Alhamdulillah ga telat.
Sampai
di lokasi lomba, kami dihubungi oleh LO. Kemudian saya kaget ketika keluar lift,
waah semuanya rajin-rajin banget pada baca buku, belajar buat lomba nanti. Kami
mah apa atuh? Baru sampai. Jadi minder duluan deh. Ada yang diantar oleh
dosennya. Kami cuma bertiga saja. Tapi gapapalah, kita harus percaya diri.
Lomba
dimulai. Kami duduk di tempat yang sudah disediakan. Tempat duduknya sudah
ditempel nama universitasnya. Kami duduk per tim. Mengerjakan soalnya juga per
tim. Saat mengerjakan soal, kebetulan ada 3 lembar soal, jadinya masing-masing
mengerjakan 1 lembar. Kalau sudah mentok, kasih ke yang lain. Begitu terus
sampai selesai. Ketika sudah mentok semua, baru kami mengerjakan bersama.
Sempat berdebat juga ketika mengerjakan soal, karena kekeuh dengan pendapatnya.
Di saat yang lain diam dan tenang mengerjakan soal, kami bertiga malah rusuh
hahaha... Entah kenapa soal yang keluar itu banyak yang tidak saya pahami, yang
saya pelajari cuma sedikit yang keluar. Ya sudah kami pasrah.
Kemudian
istirahat sholat makan siang. Babak selanjutnya adalah ranking 1. Hanya 25 tim
dengan nilai tertinggi yang mengikuti babak ranking 1. Tim kami lolos dan
mengikuti babak ranking 1. Setiap tim memegang 1 papan tulis. Yang memegang
spidol adalah saya. Kemudian kami mengerjakan soal yang kami ingat dan kami
bisa. Sempat beberapa kali kami berdebat karena beda jawaban. Kami berdebat
mulu ya ckck... Kemudian setelah selesai babak ranking 1, kami istirahat sholat
ashar. Lalu kembali lagi untuk mengetahui yang lolos ke babak selanjutnya.
Ternyata tim kami tidak lolos. Setidaknya tidak terlalu buruk, meskipun tidak
lolos ke babak perempat final karena kami memang minim persiapan dan tidak ada
pembimbing. Lalu kami pulang.
Keesokan
harinya, kami berangkatnya siang karena kami tidak lolos ke babak final. Kami
kesana untuk mengikuti malam keakraban (bisa dibilang begitu). Paginya saya
kuliah dulu, kemudian baru berangkat siang hari dengan menggunakan deborah.
Kami berangkat bertiga naik deborah dari kampus sampai Lebak Bulus. Lalu kami
naik busway sampai ke Trisakti. Pada kesempatan ini, katanya harus pakai
dresscode putih hitam. Acaranya pukul 16.00. Kemudian ketika kami sampai
disana, ternyata babak final belum selesai, sehingga acara selanjutnya belum
bisa dimulai. Sambil menunggu, kami berjalan-jalan mengelilingi kampus, makan
mie ayam, menunggu di gedung juga. Akhirnya acara baru dimulai habis maghrib,
menuju isya. Sebelum masuk, kami foto-foto dulu di backdrop yang ditempel di
tembok. Kemudian kami registrasi ulang. Ternyata kami dikelompokkan dengan
orang yang belum kami kenal, dari universitas lain. Ruangannya gelap, ada
banyak meja disana dan setiap meja ada bangku yang mengelilingi meja tersebut.
Ini acara apa ya? Lalu satu per satu peserta berdatangan. Kemudian saya
berkenalan dengan teman yang duduk semeja itu. Ada banyak orangnya di setiap
meja. Ada panitianya juga yang duduk disitu. Kemudian lampu dinyalakan dan
panitia memulai acara. Ternyata acara ini untuk memperkenalkan peserta lain
agar peserta tidak rugi mengikuti lomba ini, bisa menambah teman. Kemudian ada
games, gamesnya cukup sengit dan lama kelamaan bosan juga. Pemenangnya mendapat
hadiah. Pemenangnya itu per tim. Jadi satu tim itu yang duduk satu meja.
Sayangnya tim saya kalah. Timnya Selly menang. Timnya Tanti juga kalah.
Kemudian setelah acara, kami makan malam disana lalu foto per tim. Pulang deh.
Kami pulang naik busway, kemudian saya naik angkot. Selly naik kereta,
untungnya kereta masih ada, ternyata itu kereta terakhir. Alhamdulillah tidak
terlambat kereta.
Esok
harinya merupakan seminar mengenai Konvergensi IFRS terhadap Perpajakan di
Indonesia. Kami berangkatnya naik bis lagi, tidak naik motor. Seminarnya
menarik, berhubungan dengan pelajaran akuntansi pemerintah yang sedang saya
pelajari di kuliah. Dosen saya pernah bilang, coba diperhatikan setiap akhir
tahun ada saja proyek perbaikan jalan, padahal jalanan dalam kondisi baik-baik
saja dan tidak ada kerusakan. Jadi katanya, setiap akhir tahun itu untuk
menghabiskan anggaran jika masih tersisa, karena jika anggaran tersebut tidak
habis, anggaran di tahun selanjutnya akan dikurangi, makanya anggaran harus
dihabiskan. Biasanya untuk perbaikan jalan. Sebenarnya saya bingung, kenapa
yang diotak atik hanya jalanan yang mulus? Padahal kalau dilihat dari pelosok
atau di gang-gang, banyak yang butuh dana untuk perbaikan jalan. Saya masih
belum mengerti kenapa penggunaan uang belum bisa maksimal dan efisien.
Setelah
seminar, kami kira akan dibagikan sertifikat seminar dan lomba, ternyata tidak
jadi dibagikan hari ini, katanya nanti akan diinfokan kembali. Akhirnya kami
pulang. Sebelum pulang, kami ke mall Citraland. Eh disana saya menemukan Food
Library. Saya penasaran tempat apa itu? Apakah tempat makannya ada perpustakaan
yang berisi berbagai buku? Ketika saya, Tanti, dan Selly kesana, ternyata tidak
demikian. Itu hanya dekorasi saja. Tidak ada buku sungguhan, hanya gambar saja.
Unik sih, bikin penasaran pengunjung. Kemudian kami pulang deh.
Komentar
Posting Komentar