Pasar Modal

Tanggal 18 April 2012 kemarin, gw ikut seminar ttg pasar modal. Isinya cukup bagus, pastinya nambah pengetahuan. Terutama buat mahasiswa jurusan akuntansi seperti gw.
Nah yang ngisi seminarnya itu seorang perwakilan dari Bursa Efek Indonesia. Mau tau gak isi seminarnya? Yuk kita check it out!
Begini ceritanya, Bursa efek ini terdapat saham, obligasi, reksa dana, derivatif dan juga surat berharga lainnya. Saham itu bisa dibeli di sebuah perusahaan yang namanya Perusahaan Efek. Kalo mau beli saham, kita harus baca prospeknya dulu, supaya jelas. Saham ini bisa dibeli kalo kita udah memenuhi syarat yaitu membuka rekening efek sebesar Rp 250.000,00 di perusahaan efek, setelah itu kita bisa membeli saham lagi.
Sekedar tau aja, bursa efek kini bukan bagian dari BUMN tetapi sudah menjadi perusahaan efek sejak tahun 1992.

Tau gak manfaat dari pasar modal?
Manfaatnya itu sebagai tempat untuk mencari uang bagi perusahaan dan sebagai tempat untuk mengembangkan uang yang dimiliki misalnya untuk beli saham.



Di Indonesia sejak tahun 2007, hanya ada 1 bursa, yakni Bursa Efek Indonesia. Disini saham tidak dijual per lembar lagi, tetapi per satuan. Karena sekarang sudah pakai kartu, jadi elektronik gitu.
Saham ini mengacu kepada kepemilikan suatu perusahaan. Misalnya kita membeli saham PT Garuda Indonesia sebanyak 500. Berarti kita telah memiliki 500/15 milyar bagian dari perusahaan PT Garuda Indonesia. Kenapa 15 milyar? Karena PT Garuda Indonesia mengedarkan saham sebanyak 15 milyar. Meskipun se per sekian, tetapi kita juga ikut berperan dalam perusahaan itu.

Oh iya harga saham yang paling mahal adalah Rp 450.000,00 per satuannya, sedangkan yang paling murah adalah seharga Rp 50,00. Wah benar-benar murah ya. Berarti kalo dapet kembalian Rp 100,00 dari minimarket bisa dibelikan 2 saham tuh.

Suatu perusahaan jika ingin GO Public maka harus mengeluarkan saham minimal 500 buah.

Setiap harinya Bursa Efek Indonesia melakukan transaksi sebanyak 122.000 kali. Tetapi ternyata orang yang bisa beli saham hanya 400.000 orang saja. Padahal membuka rekening untuk main saham hanya membutuhkan uang Rp 250.000,00 saja. BEI memberitakan bahwa 60 % investasi yang ditanam di BEI merupakan investor asing. Lalu kemana ya investor Indonesia nya?

Perbedaan dari obligasi dan deposito adalah dalam pemberian bunga. Kalo obligasi memberi bunga yang tetap, yakni sekitar 7 % atau 8 % atau 9 % per tahunnya. Sedangkan deposito memberi bunga sekitar 5 % per tahunnya. Besarnya bunga tersebut jika dikeluarkan oleh pemerintah. Tetapi jika dikeluarkan oleh perusahaan bunganya menjadi 10 %.

Info selanjutnya adalah ketika kita membeli saham, tidak kena pajak. Tetapi saat menjual saham dikenakan pajak sebesar 0,1 %.

Laba yang paling besar saat ini adalah PT Astra Internasional dan kemudian disusul oleh Sampoerna.
Keuntungan membeli saham adalah akan mendapatkan laba jika dijual.


Nah sampe disini dulu deh, soalnya nyatetnya cuma segitu aja. Semoga bermanfaat
Photobucket

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Boneka dari Kertas

Drama Kesehatan

Judul Jurnal (Referensi Skripsi)