Drama Kesehatan



Kali ini saya membuat sebuah cerita drama yang berhubungan dengan kesehatan. Dalam hal ini adalah penyakit sirosis hati.

Pemain :
  • Dian                sebagai        Suster 
  • Rian                 sebagai       Dokter 
  • Lian                 sebagai       Teman Pasien (TP) 
  • Mira                 sebagai       Petugas Laboratorium (PL) 
  • Karina              sebagai       Pasien

Di ruang tunggu poliklinik
Suster         : “Nn. Karina.”
Pasien         : “Ya…”
Suster         : “Saya periksa tensi, denyut nadi, dan suhu tubuh terlebih dahulu.”
(sambil menensi, mengukur denyut nadi, dan mengukur suhu tubuh)
Pasien         : “Silahkan.”
Suster         : “Tunggu sebentar!” (memberikan arsip pada dokter)

Di dalam ruangan dokter
Suster         : “Silahkan masuk Nn. Karina”
Pasien         : “Terima kasih.
                      Selamat pagi, Dok.”
Dokter        : “Selamat pagi, silakan duduk. Ada keluhan apa?”
Pasien         : “Begini, Dok, akhir-akhir ini saya merasa mual, lelah, kurang nafsu makan, dan perut saya juga terasa tidak nyaman.”

TP          : “Dia juga akhir-akhir ini mudah terserang penyakit, sepertinya imunitas tubuhnya menurun.”
Dokter        : “Ohh… Kalau begitu mari saya periksa.” (sambil memeriksa tubuh si pasien)

Setelah dokter memeriksa tubuh pasien
Dokter        : “Sebelumnya Anda pernah mengidap hepatitis?”
Pasien        : “Pernah, Dok.”
Dokter        : “Hepatitis apa yang Anda idap?”
Pasien         : “Saya pernah mengidap hepatitis B.”
TP               : “Memangnya kenapa, Dok?”
Dokter       : “Menurut diagnosa sementara saya, sepertinya Anda terkena sirosis hati.”
TP               : “Apakah ini berbahaya?”
Dokter      : “ Menurut saya ini masih tahap awal, tapi ini masih praduga saya. Agar lebih meyakinkan lagi, lebih baik kita adakan periksa lab.”
Pasien         : “Ya sudah.”
Dokter        : “Sebentar saya tulis rujukannya terlebih dahulu.”
“Berikan ini ke petugas lab, bila sudah selesai berikan lagi pada saya.”



Di ruang laboratorium
PL               : “Ada yang bisa saya bantu?”
Pasien         : “Iya mas, saya mau periksa lab, ini rujukan dari dokter.”
PL             : “Oh kalau begitu Anda akan diperiksa darah lengkap, widal, dan urin.” (sambil mengambil darah pasien, setelah itu petugas menyuruh pasien untuk mengambil urin di toilet)
PL               : “Atas nama siapa?”
Pasien         : “Karina.”
PL               : “Tunggu satu jam ya.”

Setelah satu jam, di ruang tunggu lab
PL               : “Karina. Ini hasil lab Anda, silahkan berikan pada dokter.”
Pasien         : “Terima kasih ya.”

Di dalam ruang dokter
TP                 : “Permisi, Dok”
Dokter      : “Oh silahkan masuk. Mari saya lihat hasilnya.” (membaca sambil mengerutkan dahi)
Pasien          : “Jadi bagaimana, Dok?”
Dokter         : “Menurut hasil lab, Anda positif mengidap sirosis hati tahap awal.”
TP                : “Kok bisa?”
Dokter        : “Mungkin ketika teman Anda mengidap hepatitis, dia tidak menjaga makanannya dan tidak menjalankan diet protein.”
Pasien         : “Terus bagaimana cara mengatasinya?”
Dokter     : “Cara mengatasinya adalah dengan mengurangi konsumsi garam, karena dapat menahan air dalam tubuh dan saya akan memberikan obat untuk mengembalikan fungsi hati Anda dan untuk mengurangi sakit pada perut Anda.”
TP               : “Apakah berbahaya, Dok?”
Dokter    : “Untuk sekarang belum berbahaya, tapi saya belum tahu untuk selanjutnya.”
Pasien         : “Efek samping ke saya apa, Dok?”
Dokter       : “Bila sudah stadium lanjut, perut Anda akan membuncit dan Anda akan sering muntah darah. Tapi saya berharap itu tidak terjadi. Saya harap Anda selalu control sebulan sekali, untuk melihat perkembangannya.”
Pasien         : “Terima kasih, Dok. Saya akan menuruti kata-kata dokter.”
Dokter        : “Jangan lupa minum obat yang teratur dan jaga makanannya!”
Pasien         : “Baik, Dok.”
TP               : “Permisi.”

Sekian drama tentang kesehatan ini. :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Boneka dari Kertas

Judul Jurnal (Referensi Skripsi)