Penentuan Harga Pokok Produk dan Jasa

mind mapping


1.  Kerangka Kerja Ekonomi Untuk Penentuan Harga
a.   Kurva total penghasilan dan kurva total biaya
Teori makroekonomi menyatakan bahwa harga terbaik bagi suatu produk adalah harga yang memaksimumkan selisih antara total penghasilan dengan total biaya. Ekonom menganggap, pertama tidak mungkin menjual produk dalam jumlah yang tak terbatas dengan harga jual yang sama. Apabila produk dapat dijual dalam jumlah yang tak terbatas dengan harga jual yang sama, maka kurva total penghasilan akan tampak sebagai suatu garis lurus yang berawal dari titik orijin grafik. Oleh karena itu ekonom menganggap bahwa penurunan harga akan diperlukan untuk menjual satuan produk lebih banyak, maka kurva total penghasilan tampak naik dengan tingkat harga yang menurun kalau kuantitas naik.
Kurva total biaya menganggap bahwa biaya pembuatan satuan produk tambahan tidak konstan, tetapi meningkat sejalan dengan usaha-usaha yang dilakukan untuk semakin menekan produksi di luar seperangkat fasilitas produktif tertentu. Sepanjang tingkat kenaikan ini lebih kecil dibanding tingkat kenaikan total penghasilan, maka perusahaan dapat memperoleh keuntungan melalui pembuatan dan penjualan satuan produk dalam jumlah yang lebih banyak.
b.   Kurva penghasilan marjinal dan kurva biaya marjinal
Penghasilan marjinal adalah tambahan total penghasilan akibat penjualan satu satuan produk tambahagan. Biaya marjinal adalah tambahan total biaya akibat pembuatan dan penjualan satu satuan produk tambahan. Jadi, kurva penghasilan marjinal dan kurva biaya marjinal diperoleh melalui pengukuran tingkat perubahan total penghasilan dan total biaya pada berbagai aktivitas,  dan menggambar perubahan ini ke dalam bentuk grafik.
c.    Elastisitas permintaan
Elastisitas harga produk merupakan suatu konsep penting dalam setiap keputusan penentuan harga. Elastisitas harga mengukur derajat pengaruh perubahan harga per satuan terhadap volume penjualan. Permintaan produk dikatakan elastis harga apabila perubahan harga berpengaruh besar terhadap volume penjualan.
d.   Keterbatasan model umum
Ada beberapa alasan dalam keputusan penentuan harga, pertama data biaya dan data penghasilan yang tersedia bagi manajer pada umumnya hanya cukup memberikan perkiraan kasar tentang bentuk berbagai kurva biaya dan kurva penghasilan yang terlukis dalam model. Kedua, model ini dapat diterapkan secara langsung hanya dalam kondisi persaingan monopoli dan dalam kondisi persaingan monopolistik. Model ini tidak dapat diterapkan pada kondisi yang terletak di antara kondisi ekstra ini, yaitu situasi pasar yang berkarakteristik oligopoli. Alasannya model ini tidak memungkinkan perusahaan yang bersaing mengambila keputusan penentuan harga balasan, dan penentuan harga balasanmerupakan karaktersitik utama industri oligopolistik. Keterbatasan ketiga model ini timbul dari kenyataan bahwa harga sungguh merupakan satu unsur pemasaran produk.


2.  Penentuan Harga Pokok Standar
a.   Penentuan harga cost plus
Pendekatan ini menghitung pokok biaya dan selanjutnya pokok ini ditambah beberapa mark up yang sudah ditentukan sebelumnya sehingga diperoleh target harga jual. Dalam penentuan harga jangka panjang yang normal atas produk standar, seluruh biaya adalah relevan dalam keputusan penentuan harga dan harus dipertimbangkan secara tegas oleh penentu harga. Hal ini berarti bahwa sebagian biaya tetap harus dipertimbangkan bersama-sama dengan biaya variabel, dan bahwa biaya administrasi dan biaya penjualan harus dipertimbangkan bersama dengan biaya produksi ketika harga ditentukan.
b.   Pendekatan penyerapan
Pokok biaya didefinisikan sebagai biaya pembuatan satu satuan produk. Biaya penjualan dan biaya administrasi tidak dimasukkan ke dalam pokok biaya ini, tetapi dipertimbangkan melalui mark up yang akan ditambahkan dalam menentukan target harga jual. Jadi mark up harus cukup tinggi untuk menutup biaya ini maupun untuk memberi perusahaan dengan margin laba yang memuaskan.
c.    Pendekatan kontribusi
Pendekatan kotribusi menekankan biaya menurut perilakunya daripada menekankan biaya menurut fungsinya. Dengan demikian, pokok biaya terdiri dari biaya variabel suatu produk daripada terdiri dari harga pokok produksi produk. Termasuk dalam pokok biaya ini adalah biaya penjualan variabel dan biaya administrasi variabel maupun biaya overhead pabrik variabel. Oleh karena itu tidak ada unsur biaya tetap yang dimasukkan ke dalam pokok biaya, maka mark up yang ditambahkan harus cukup menutup biaya tetap maupun memberikan keuntungan per satuan yang dikehendaki.
d.   Penentuan persentase mark up
Dengan anggapan menggunakan pendekatan penyerapan dalam penentuan harga pokok, maka rumusnya adalah:
Persentase markup = (hasil yang dikehendaki atas aktiva yang digunakan + biaya adm dan biaya penjualan) / (unit penjualan x biaya produk per unit)

Apabila dalam penentuan harga pokok digunakan pendekatan kontribusi, maka rumusnya adalah:
Persentase markup = (hasil yang dikehendaki atas aktiva yang digunakan + biaya tetap) / (unit penjualan x biaya produk per unit)

3.  Penentuan Harga Berdasarkan Waktu dan Bahan Baku
Tarif penentuan harga ditentukan oleh waktu kerja langsung dan bahan baku langsung yang digunakan.

4.  Penentuan Harga Produk Baru
a.   Uji pemasaran produk
Pendekatan uji pasar adalah memperkenalkan produk baru hanya di daerah pilihan, yang umumnya dengan harga yang berbeda untuk masing-masing daerah yang berbeda. Dengan cara ini perusahaan dapat menghimpun data mengenai persaingan produk yang akan dihadapi, mengenai hubungan antara volume dan harga, dan mengenai sumbangan pada laba yang dapat diharapkan pada berbagai harga jual dan berbagai volume penjualan.
b.   Strategi penentuan harga
1.    Skimming Pricing
Skimming pricing merupakan penentuan harga produk baru yang mula-mula ditetapkan tinggi dan secara berangsur-angsur diturunkan sambil berjalan dan kalau pasar sudah semakin luas dan mapan. Tujuannya adalah memaksimumkan kuntungan jangka pendek. Contoh: komputer, laptop, kulkas, dll.
2.    Penetration Pricing
Penetration pricing merupakan penentuan harga produk baru yang mula-mula ditetapkan rendah agar dapat cepat memperoleh pengakuan di pasar luas. Penetration pricing memerlukan pengorbanan keuntungan jangka pendek agar dapat mencapai posisi pasar jangka panjang yang lebih baik. Contoh: untuk produk rumah tangga.

5.  Keputusan Penentuan Harga Khusus
a.   Ketika ada kapasitas menganggur
Pemanfaatan kapasitas menganggur ini dapat terjadi dalam bentuk pesanan khusus terhadap produk reguler dari seorang pelanggan yang tidak biasa dipasok perusahaan (seperti pasar luar negeri). Atau dapat terjadi dalam bentuk modifikasi ringan terhadap produk reguler yang akan dijual dengan menggunakan merk milik pelanggan baru. Kemungkinan lain adalah dalam bentuk pesanan khusus terhadap suatu produk yang tidak biasa diproduksi perusahaan.
b.   Kondisi yang sulit
Contohnya adalah ketika permintaan benar-benar turun dalam sekejap, memaksa perusahaan menurunkan harga secara tajam. Di bawah kondisi ini, kontribusi apapun yang dapat diperoleh di atas biaya variabel yang akan tersedia untuk membantu menutup biaya tetap akan lebih baik jika dibandingkan dengan menghentikan operasi sama sekali.
c.    Penawar yang bersaing

Ada beberapa masalah yaitu pertama kesalahan logika. Yang disebut harga yang pantas diperoleh dengan menambahkan beberapa markup ke dalam biaya penuh. Tetapi biaya tergantung pada volume penjualan, yang sebaliknya volume penjualan tergantung pada harga jual. Kedua adalah adanya dua faktor penentu rentabilitas, yaitu margin dan perputaran.

Sarah Syahriyani
4EB01
26211614

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Boneka dari Kertas

Drama Kesehatan

Judul Jurnal (Referensi Skripsi)