Cokelat Yang Sehat

Cokelat merupakan sebutan untuk hasil olahan makanan atau minuman dari biji kakao (Theobroma cacao). Cokelat pertama kali dikonsumsi oleh penduduk Mesoamerika kuno sebagai minuman.

Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina, dan anandamida, yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak. Menurut ilmuwan, cokelat yang dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat menutunkan tekanan darah. Cokelat hitam bila dikonsumsi dalam jumlah sedang dapat mengurangi pembentukan radikal bebas dalam tubuh sehingga baik untuk kesehatan.

Mengenai rasanya, rasa cokelat masih sulit didefinisikan. Dalam bukunya Kaisar Cokelat, Joel Glenn Brenner menggambarkan riset terkini tentang rasanya. Menurutnya rasa cokelat tercipta dari campuran 1200 macam zat, tanpa satu rasa yang jelas-jelas dominan.

Biasanya kita memakan coklat yang rasanya manis, sebenarnya cokelat tidaklah manis. Rasa manis itu timbul karena adanya tambahan gula atau minyak nabati. Penambahan bahan tersebut dilakukan agar rasa cokelat lebih enak dan agar harga cokelat lebih terjangkau. Karena pada dasarnya harga kokoa relatif mahal, oleh karenanya ditambahlah bahan tambahan. Lemak kokoa sering digantikan dengan minyak yang lebih murah, seperti lesitin dari kedelai atau minyak palem. Dalam cokelat batangan, sekitar 20 % gula-gula itu diisi cokelat. Cokelat premium biasanya mengandung 50-70 % cokelat padat. Karena mengandung lebih sedikit gula dan mungkin juga sedikit minyak nabati, cokelat ini mengandung sedikit kalori dari produk cokelat pada umumnya.

Jika kita memakan cokelat akan menimbulkan efek psikologis, hal ini dikarenakan titik leleh lemak kokoa terletak sedikit di bawah suhu normal tubuh manusia. Sebagai contohnya adalah jika kita memakan sepotong cokelat, lemak dari cokelat tersebut akan lumer di dalam mulut. Lumernya lemak kokoa menimbulkan rasa lembut yang khas di mulut. Riset terakhir dari BBC mengindikasikan bahwa lelehnya cokelat di dalam mulut meningkatkan aktivitas otak dan debaran jantung yang lebih kuat daripada aktivitas yang dihasilkan dari ciuman mulut ke mulut.

Sekarang, cokelat sudah memiliki berbagai jenis variasi bentuk dan olahan, misalnya :
cokelat asli
1. Dark Chocolate/Plain Chocolate/Black Chocolate (Cokelat Asli)
Dark Chocolate memiliki kandungan biji cokelat (kakao) yang paling tinggi, yaitu sekurang-kurangnya 70 % mengandung kakao. 





cokelat putih

2. White Chocolate (Cokelat Putih)
Cokelat putih mengandung 20 % kandungan cocoa atau lemak nabati, sisanya adalah gula, susu, dan vanila. Kandungan gula inilah yang dapat memberikan kesan negatif  seperti kerusakabutter n gigi dan penyakit diabetes.







cokelat susu
3. Milk Chocolate (Cokelat Susu)
Cokelat susu merupakan campuran kakao dengan susu dan ditambah gula. Kandungan kakao hanyalah 20-25 % saja. Cokelat jenis ini juga sangat digemari karena rasanya yang manis dan enak.







Berarti sebaiknya jika kita ingin sehat, maka makanlah dark chocolate karena mengandung sedikit gula dan lebih banyak mengandung antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh.

sumber :






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Boneka dari Kertas

Drama Kesehatan

Judul Jurnal (Referensi Skripsi)