Gurindam


Gurindam adalah puisi lama yang berisi nasihat atau sindiran dan terdiri atas dua larik yang bersajak sama. Kedua larik atau baris itu mempunyai hubungan yang erat. Hubungan antara kedua larik itu adalah bersifat sebab akibat. Gurindam mempunyai diksi (pilihan kata) yang berhubungan dengan konteks isi. Pilihan kata yang digunakan dalam gurindam harus mencerminkan isi gurindam.
 
Apakah ciri-ciri gurindam ?

Ciri-ciri gurindam adalah sebagai berikut :
1.      Setiap bait terdiri atas dua baris
2.      Jumlah suku kata tiap-tiap baris tidak tetap
3.      Bersajak sama atau aa
4.      Baris ke-1 dan baris ke-2 mempunyai hubungan sebab akibat
5.    Kedua baris gurindam merupakan sebuah kalimat majemuk yang terdiri atas anak kalimat dan induk kalimat
6.      Isinya menyatakan suatu kebenaran atau sindiran untuk memberikan nasihat

Gurindam memiliki kaitan yang erat dengan kehidupan sehari-hari. Gurindam mengandung ajaran atau nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai tersebut berupa kebenaran atau sindiran dalam bersikap dan bertingkah laku. Nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam tersebut dimaksudkan untuk member nasihat.

Contoh gurindam :

Kalau bekerja terburu-buru,
Tentulah kerja banyak keliru

Dari contoh gurindam di atas, dapat kita ketahui bahwa dalam melakukan suatu pekerjaan  sebaiknya jangan terburu-buru. Pekerjaan yang dilakukan secara terburu-buru tidak akan berhasil dengan baik karena seringkali terjadi banyak kesalahan.

Raja Ali Haji merupakan sebuah pujangga besar yang berasal dari Riau yang mempopulerkan gurindam ke dalam sastra Melayu klasik. Kumpulan gurindamnya dikenal dengan sebutan “Gurindam Dua Belas”. Disebut gurindam dua belas karena berisi dua belas pasal dan berisi kurang lebih 64 buah gurindam.

Contoh gurindam karya Raja Ali Haji :

Barang siapa berbuat fitnah
Ibarat dirinya menentang panah

            Barang siapa meninggalkan zakat
            Tiadalah artinya boleh berkat

Isi Gurindam Pasal Pertama

Barang siapa tiada memegang agama
Segala-gala tiada boleh dibilang nama

            Barang siapa mengenal yang empat
            Maka yaitulah orang yang ma’rifat

Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah

            Barang siapa mengenal diri
            Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Boneka dari Kertas

Drama Kesehatan

Judul Jurnal (Referensi Skripsi)