Perekonomian di Indonesia

Berbicara perekonomian Indonesia memang tidak akan ada habisnya. Banyak sekali yang terjadi di Indonesia. Perekonomian di Indonesia di satu sisi sedang ada peningkatan tetapi di sisi lain ada juga kemundurannya karena adanya kesenjangan sosial.
Sekarang kita lihat dulu peningkatannya yaa...
Kenapa dibilang meningkat? Karena sebagai negara tropis memiliki banyak sumber daya alam hayati yang bisa digunakan untuk kemajuan ekonomi di Indonesia. Jumlah ekspornya sudah meningkat, kini sudah banyak produksi dalam negeri yang sudah mencapai tingkat internasional, misalnya saja kerajinan tangannya. Kerajinan tangan di di Indonesia tidah kalah hebatnya dengan kerajinan tangan negara lain. Contoh kerajinan tangan yang sudah go internasional adalah sepatu, tas, patung, dan masih banyak lagi. Koleksi tas yang dibuat di Indonesia kebanyakan adalah hasil handmade dari eceng gondok, pandan, akar wangi, dan lain lain. Inilah yang membedakannya dengan produk luar negeri. Selain itu patung yang dibuat oleh orang Indonesia juga bagus, biasanya dihasilkan oleh pengrajin dari Bali. Kalau sepatu, siapa yang tidak kenal dengan sepatu asli Cibaduyut? Kualitasnya juga sudah bagus. Bahkan pernah ada orang Indonesia yang membeli sepatu di luar negeri dan ternyata sepatu tersebut asli buatan Indonesia. Tentunya hal tersebut sangat disayangkan sekali.


















Selain itu di bidang perbankan juga sudah berkembang. Sekarang sudah banyak yang membuka rekeningnya di bank untuk menabung. Oh iya kehadiran franchise di Indonesia juga sudah diakui eksistensinya. Kini semakin bermunculan franchise-franchise yang menjual beraneka macam makanan yang cukup untuk kantong kelas menengah ke bawah karena harganya yang terjangkau dan juga membuat kreasi yang membuat orang penasaran. Contoh franchise yang sudah tersebar luas adalah Indomaret, Alfamart, Tahu Jeletot, Martabak Mini, Pisang Goreng Pasir, dan masih banyak lagi. Meskipun harganya yang murah, tetapi omzetnya tidak kalah dengan bisnis yang sudah besar. Makanya sekarang keberadaan franchise sudah tidak diragukan lagi.
Setelah kita lihat peningkatan perekonomian di Indonesia, kini kita akan bahas penurunannya.
Coba kita lirik keadaan di bantaran kali, kolong jembatan, dan pinggir rel kereta. Disana banyak sekali terdapat rumah yang tidak layak huni. Lihat saja mereka yang tinggal di pinggir rel kereta. Rasanya sudah tidak terasa lagi bahaya yang sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan mereka. Mereka melakukan segala aktivitasnya disana. Mereka merasa belum merdeka karena mereka hidup di bawah garis kemiskinan. terkadang rumah mereka harus digusur karena keberadaanya yang mengganggu pemandangan. Mereka tidak tahu harus tinggal dimana lagi selain disana, karena mereka tidak memiliki uang untuk mengontrak rumah. Jangankan untuk mengontrak, untuk makan saja susah sekali.


Tidak jauh beda dengan keadaan orang yang tinggal di bantaran kali. Mereka melakukan kegiatan mulai dari mencuci, mandi, hingga buang air juga dilakukan di sungai yang sama. Terkadang mereka juga buang sampah ke sungai. Hal ini sebenarnya merugikan diri mereka sendiri. Akibat dari kegiatan mereka yang membuang sampah di sungai akan menyebabkan banjir dan jika banjir, tempat yang pertama kali disapu oleh banjir adalah rumah mereka sendiri karena letaknya yang persis di pinggiran kali. Karena keberadaan mereka juga yang menyebabkan sungai semakin mendangkal dan menyempit karena jumlah sampah yang semakin banyak akibat dari kegiatan mereka sehari-hari. Pemprov pun sering melakukan penggusuran, tetapi setelah penggusuran akan muncul lagi rumah baru yang seadanya itu.
Sungguh menyedihkan gambaran perekonomian di Indonesia....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Boneka dari Kertas

Drama Kesehatan

Judul Jurnal (Referensi Skripsi)